Kenali Risiko Usaha Ikan Nila Sebelum Memulainya
Ikan Nila adalah jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar. Ikan ini biasanya sangat mudah dikembangbiakkan dan sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu iklan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat sepanjang hari. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah dan pemasaran yang cukup luas, maka budidaya ikan nila sangat memungkinkan baik dalam skala domestik maupun skala besar atau di perusahaan.
Tampaknya banyak cara termudah untuk menemukan tips budidaya ikan nila. Namun, banyak orang yang tidak mau membicarakan resiko dari budidaya ikan nila ini.
Memang secara logika, dengan menganalisa resikonya, Anda secara tidak langsung berusaha memaksimalkan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari bisnis ikan nila ini. Sebelumnya, pertanyaan di benak Anda mungkin mengapa begitu banyak orang yang berani memulai budidaya ikan nila.
Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa membutuhkan ikan nila saja tidak cukup. Ada lebih banyak permintaan daripada penawaran. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa inti permasalahannya adalah para pengusaha yang bergerak di bidang budidaya ikan nila tidak dapat memaksimalkan keuntungan usaha taninya. Atau mungkin jumlah pembudidaya ikan nila tidak terlalu banyak sehingga panen ikan nila tidak bisa memenuhi permintaan.
Karena itu, Anda perlu melakukan dua hal. Yang pertama serius terlibat dalam budidaya nila. Dan kedua, kenali risikonya agar Anda bisa memanen ikan nila dengan sempurna.
Mengapa Budidaya Ikan Ini ?
Sebenarnya, ada banyak pilihan untuk bisnis hewan peliharaan. Anda bisa membudidayakan ikan lele, chicken nugget, ayam petelur dan lain sebagainya. Tentu saja, pilihannya harus didasarkan pada apa yang Anda sukai dan apa yang menurut Anda dapat Anda lakukan.
Namun, jika pilihan Anda adalah budidaya ikan nila, pilihan Anda sangat tepat. Selain mempertimbangkan iman dan kemampuan Anda, ada dua alasan lain yang harus Anda ketahui.
Pertama, budidaya ikan nila tidak masalah. Hal ini karena ikan nila merupakan ikan omnivora. Jadikan ini akan memakan apa saja. Bahkan, Anda bisa memanfaatkan daun-daunan di sekitar rumah untuk memasak ikan nila.
Alasan terpenting kedua adalah ikan nila secara alami tidak mudah sakit. Ada banyak cerita petani ikan yang panennya kurang dari 70% dari benih yang digunakan. Tahukah kamu kenapa Karena ikan seperti lele mudah sakit. Akibatnya, banyak ikan mati dan hasil panen rendah.
Ini lebih kecil kemungkinannya jika Anda memutuskan untuk membudidayakan nila. Pasalnya, ikan nila merupakan salah satu ikan yang mampu memperkuat sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Jadi meski cuaca menjadi sangat ekstrim, ikan nila tetap bisa bertahan hidup.
Setelah penjelasan singkat ini, Anda yakin sedang membudidayakan ikan nila bukan? Selanjutnya, ketahui dulu apa risikonya. Dengan mengenali risikonya, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dari beternak ikan nila ini.
Risiko Yang Harus Diatasi
Budidaya ikan nila tampaknya mudah. Namun kenyataannya, segelintir pembudidaya ikan nila tidak bisa dikatakan gagal. Mengapa? Setidaknya akan ada tiga hal yang membuat gagal.
Bobot ikan tidak maksimal
Berapa berat ikan nila yang ideal untuk dijual? Berat ideal ikan nila yang dijual adalah sekitar 300 gram. Dan jika Anda memesan benih dan membeli sekitar 10-20 gram per ekor, ikan akan mencapai berat ideal dalam waktu sekitar 4-5 bulan. Sayangnya, banyak peternak yang tidak bisa mendapatkan ikan nila untuk mencapai berat tersebut.
Apa masalahnya? Ada banyak faktor yang menyebabkannya tersebut . Ada kemungkinan pakan yang diberikan tidak mengandung cukup protein. Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika petani salah memilih benih. Saat memberi makan, sampel juga harus diperhitungkan saat menentukan berat ikan, mis. sebagai acuan pemberian pakan.
Banyak Nila yang mati
Padahal, normalnya 10-20% ikan nila mati. Namun, jika jumlahnya lebih dari 20%, berarti ada masalah serius.
Faktanya, nila lebih tahan terhadap kondisi cuaca yang keras daripada ikan lainnya. Staminanya juga sangat kuat. Namun, bukan berarti nila bisa mati. Harus diperhatikan bila jumlah ikan nila yang mati sangat tinggi.
Lihatlah danau-danau itu. Terkadang air yang terkontaminasi dapat membuat ikan nila stres dan akhirnya mati. Hama juga bisa menjadi penyebab lain. Meski daya tahan tubuhnya kuat, tidak menutup kemungkinan ikan nila dalam jumlah banyak akan mati jika diserang hama.
Harga pakan tinggi
Tentu saja, perusahaan budidaya ikan nila yang profesional tidak bisa hanya mengandalkan daun sebagai pakan, meskipun ikan nila juga suka makan daun. Nutrisi tambahan harus didapatkan dari pakan yang banyak mengandung protein. Hal ini diperlukan agar dapat dipanen dalam waktu 4 atau 5 bulan.
Mengetahui risiko yang sering dihadapi petani ikan nila, kami harap Anda tidak mengalami hal yang sama.
Beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan
Hal ini sebenarnya juga secara tidak langsung berkaitan dengan potensi risiko. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin membudidayakan ikan berharga.
Yang pertama adalah tentang lokasi. Idealnya, ikan berharga ditanam di daerah dengan air bersih dan jernih. Daerah di ketinggian sekitar 300-600 meter di atas permukaan laut biasanya cocok untuk budidaya ikan yang berharga. Namun, sekali lagi, kualitas air harus diperhatikan.
Pasalnya, tidak sedikit daerah pegunungan yang kualitas airnya tidak cukup baik untuk budidaya intan.
Lain adalah masalah kebersihan. Media apa yang akan Anda gunakan? Bahkan, tanah terbaik.
Itu menggali tanah dan segera mengisinya dengan air. Ini dianggap yang terbaik karena tanah menyediakan sumber makanan alami yang dibutuhkan ikan.
Namun dari segi kebersihan, media yang baik untuk nila adalah terpal. Menggunakan terpal memudahkan untuk menguras dan membersihkan area budidaya ikan nila.
Dalam hal ini, harus dipahami bahwa banyak ikan nila yang mati karena habitatnya yang kotor. Dengan kebutuhan tersebut, Anda dapat dengan mudah memantau seberapa bersih air dan media yang Anda gunakan untuk menanam ikan nila.
Terakhir dan mungkin yang paling penting adalah benih ikan nila. Tidak masalah jika Anda harus mengeluarkan uang lebih sedikit, tetapi Anda akan mendapatkan bibit ikan nila yang bagus.
Modal yang Anda gunakan kurang dari yang Anda harus menunggu panen selama lebih dari 5 bulan. Bisa dibayangkan berapa banyak pakan yang harus Anda berikan.
Dengan memilih bibit ikan nila yang baik, dalam waktu 5 bulan atau bahkan 4 bulan saja sudah bisa memanen ikan nila dengan bobot yang ideal.
Penyakit
Ikan nila biasanya dapat terserang penyakit serius dan kondisi yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh lingkungan, seperti kelebihan populasi, kekurangan makanan, penanganan yang buruk dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif adalah dengan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk kolam ikan.
Jika penyakit serius terjadi di kolam ikan nila, semua upaya akan terlambat dan tidak efektif. Perawatan dengan mengoleskan antibiotik atau fungisida ke seluruh area tambak cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, salah satu tugas yang paling umum adalah pencegahan lebih murah daripada pengobatan, yaitu dengan cara lain, menguras kolam dan mempersiapkan dari awal.